Rabu, 15 Januari 2014

Bahagia Itu Sederhana #2

‘Jika kebahagiaan sulit dicari, buatlah sendiri kebahagiaan itu’ – Saya Sendiri

Kuotasi yang saya legitimasi sendiri tersebut tiba-tiba menyeruak di kepala saya setelah beberapa hari ini saya sedang libur kuliah karena break ujian, dan waktu libur ini lebih banyak saya habiskan di rumah, melakukan rutinitas yang akhir-akhir ini sering saya lupakan. Dari hanya mulai bangun tidur, berolahraga ringan, menonton televisi, berbaring seharian di atas tempat tidur, yang sekilas secara kasat mata nampak seperti suatu repetisi dari kesederhanaan, namun ternyata pada akhirnya semua terakumulasi menjadi suatu kebahagiaan. Ya, selama kurang lebih lima hari ini saya melakukan hal sederhana, ternyata ada beberapa kebahagiaan yang saya peroleh. Seperti yang banyak orang bijak utarakan bahwa kita harus berbagi kebahagiaan. Saya akan berbagi kebahagiaan yang sudah saya alami ini, semoga kebahagiaan yang sederhana ini bisa juga anda terapkan, berdifusi kepada lingkungan menjadi kebahagiaan yang lebih besar. Karena bahagia itu :

1. Bahagia itu adalah saat makan nasi padang pakai rendang daging plus kuah santan yang lumer, langsung dengan tangan di warung padang favorit. Tidak perlu harus ke restoran mewah yang menyajikan kuliner khas Jepang atau Eropa untuk sekedar memanjakan lidah kita, bagi saya, nasi padang pakai rendang adalah surga dunia. Takar kemampuan anda jika ingin bahagia, makan adalah sesuatu yang intim, hanya antara anda dengan makanan. Makanan diciptakan untuk kebahagiaan, bukan untuk pencitraan, usahlah pergi ke restoran bintang lima jika karena hanya ingin mendapatkan citra. Anda tidak akan menemukan kebahagiaan.

‘Kebahagiaan datang saat anda sudah mampu menakar kemauan terhadap kemampuan’ – Saya Sendiri

2. Bahagia itu adalah saat saya belajar tanpa ada paksaan, belajar karena memang saya ingin belajar, bukan karena saya harus belajar. Seakan hal kalimat di atas mungkin terdengar klise bagi anda, memang, ada unsur pelarian atas ‘gelar’ yang saya sandang, yaitu ‘Mahasiswa Tingkat Akhir’, tapi sungguh, hal tersebut benar-benar saya rasakan dan lakukan saat Ujian Akhir Semester (UAS) ini. Saat belajar, saya memang terkesan asal-asalan saat UAS ini, tanpa tendensi, tanpa alibi, tapi justru saya nyaman saat belajar maupun mengerjakan. Saat belajar saya tidak ada paksaan, saat mengerjakan terasa tanpa beban. Saya tidak terbebani mendapat hasil jelek, karena memang usaha saya standar, jika baik, saya rasa saya juga tak akan berlebihan. Saat tidak bisa, saya tetap bahagia, saat bisa saya akan bahagia. Kebahagiaan kadang datang dari hal yang banyak orang menganggapnya perkara, tapi ternyata itu salah.

‘Kadang, semakin anda kurang paham, semakin anda bahagia’ – Saya Sendiri

3. Bahagia itu adalah saat saya mengayunkan kepala saya sambil mendengarkan musik rock n’roll, apalagi jika saya sendiri yang bermain drum diiringi raungan Fender Telecaster sahabat saya, Dwian Kusuma Hendra. Saat saya mendengar dan memainkan riff-riff gahar dari The S.I.G.I.T, The Datsuns, The Black Keys, Arctic Monkeys, Wolfmother, The Vines, Jimi Hendrix, Nirvana dan Stevie Ray Vaughan, saya merasa lepas, sejenak saya merasa beban saya turut lenyap bersamaan dengan hentakan musik yang mengalun lepas. Saat itu saya bahagia, rock n’roll selalu bisa membuat saya bahagia.

‘Bahagia itu seperti musik rock, cukup keraskan suara dan ayunkan kepala’ – Saya Sendiri

4. Bahagia itu saat menonton film. Saya sangat hobi menonton film, selama libur ini, sudah banyak film yang saya tonton, terutama film rilisan baru yang memukau. Dan saya benar-benar terpukau oleh akting Bradley Cooper dan Amy Adams dalam American Hustle, Kehebatan Matthew McConaughey dan totalitas Jared Leto dalam Dallas Buyers Club, Kisah cinta yang edgy nan out of the box yang oleh dibuat Joseph Gordon-Levitt dalam Don Jon, Peran Cate Blanchett dalam Blue Jasmine, kepiawaian Leonardo DiCaprio dalam The Wolf Of Wall Street, kehebatan Matt Damon dalam Behind The Candelabra, serta penampilan salah satu aktor idola saya, Tom Hanks dalam Captain Philips. Semua film tersebut saya tonton selama masa liburan ini, benar-benar suatu kebahagiaan. Menonton film itu bagi saya benar-benar kebahagiaan, hanya cukup bermodalkan mata dan kesabaran mengikuti cerita, saya ternyata bisa juga bahagia.

‘Kadang ada saat dimana kebahagiaan hanya butuh sedikit usaha dan kesabaran yang menentukan hasilnya’ – Saya Sendiri

Itulah secuil kebahagiaan sederhana yang saya peroleh dengan kesederhanaan. Saya yakin, anda pasti bisa menemukan lebih banyak lagi kebahagiaan dalam setiap langkah anda.

Karena bahagia itu sederhana, ya, sesederhana itulah kebahagiaan.

P.S : Karena bahagia itu sederhana, baca juga tulisan saya sebelum ini dan mari mampir juga di http://wordsdontslowmedown.tumblr.com/ dan http://theperceptionists.tumblr.com/ semoga bahagia

2 komentar:

  1. Sahabat, ini aku, Dwian K. Hendra. Sebelumnya, terimakasih telah menyelipkan namaku diantara berisan hurufmu. Kamu berkata bahwa kebahagiaan adalah saat makan nasi padang, saat belajar tanpa paksaan, saat mendengar rock n roll, dan saat menonton film. Kurasa itu adalah hal-hal yang kau sukai. Maka secara umum aku menyimpulkan bahwa bahagia adalah melakukan yang kita sukai. Bagaimana persepsimu?

    BalasHapus
  2. Bisa jadi, bisa jadi. Intinya, lakukan yang kau suka, tanpa embel-embel apa-apa, lakukan dengan sederhana. Kita akan bahagia!

    BalasHapus