Senin, 07 Oktober 2013

Lagi...

Salam Sejahtera...

Salam hangat terDAHSYAT bagi seluruh warga Indonesia (ups maaf, ya begini efek samping kalo mengetik jam 8 pagi, kebiasaan rutin sering muncul)

Apa kabar kawan-kawan sekalian? Maaf untuk yang setia menanti tulisan saya selama ini, akhirnya datang juga ya. Kenapa lama tidak menulis? Karena beberapa hal :
1. Gara-gara sekarang tiap hari minggu jam setengah 9 ada serial Bima Satria Garuda di TV, saya jadi keranjingan menonton. Efek sampingnya, setelah menonton, saya jadi terinspirasi untuk bisa seperti Bima, jadi montir ganteng baik hati. Jadilah hari-hari saya habiskan dengan bergabung di salah satu bengkel kipas angin milik tetangga saya dengan harapan agar saya bisa menjadi penerus Bima, yaitu Wayah Satria Burung Dara. KEREN.

2. Saya punya mainan baru di HP yaitu aplikasi social media PATH. Sejak kenal microblogging socmed satu ini, setiap hari saya jadi keasyikan sharing moment. Setiap saat apapun yang saya rasakan, selalu saya share. Contoh momen-momen yang pernah saya share : Listening to Dilema by Cherrybelle, Watching Mr.Bean Kesurupan Depe starring Dewi Perssik, At Natasha Skin Care, Reading Bobo Majalah Anak. KEREN...

Saat masa vakum menulis ini, tidak terasa saya sudah memasuki tahun keempat kuliah, yang berarti (harus) tahun terakhir saya menuntut ilmu di Jurusan Teknologi Industri Pertanian UGM. Tahun keempat? Pasti anda syok mendengarnya, saya juga kok. Rasanya baru kemarin ini saya sedang duduk di gedung lama D3 Teknik Elektro UGM untuk berjuang mengerjakan soal UTUL UGM dan sekarang saya sudah guling-guling memikirkan tema skripsi saya sambil meratapi koleksi foto-foto Maisy dan Chikita Meidy koleksi saya. Masygul hati ini.

Oh..... And the time goes by.....

Tahun keempat ya? Berarti sebentar lagi saya wisuda, terus sarjana, terus S2, S3 (amin) terus kerja, terus nikah, terus punya anak, terus anaknya wisuda, terus sarjana, terus kerja, terus nikah, terus anak kambing saya?
Hahaha, (semoga) lucu ya. Cuma selingan saja kok.

Di tulisan saya kali ini, saya ingin sekali berbagi beberapa pengalaman dan pelajaran hidup yang sudah saya dapatkan, dari kejadian-kejadian luar biasa sampai yang tidak penting sekalipun seperti menyiram pup menggunakan kuah soto, wkwkwk. Langsung saja ya...

1. Sekitar kurang lebih satu bulan yang lalu, saya mengalami kejadian yang kurang mengenakkan. Saat saya sedang menyetir mobil di suatu jalan di daerah Kauman, Jogjakarta, mobil (bapak) saya terserempet mobil ATM! Daaaash, lecetlah bodi kanan mobil (bapak) saya. Seketika itu juga saya syok berat, maklum semenjak saya bisa mengendarai kendaraan bermotor (motor, mobil), baru kali ini saya mengalami peristiwa seperti ini (memang sih, dulu waktu usia 3 tahun saya juga pernah menabrak abang-abang batagor saat naik kereta dorong bayi sampai dagangannya tumpah semua, dan sejak itu saya sangat menghargai profesi tukang batagor. Kalo ada tukang batagor lewat depan rumah saya, saya selalu hormat tangan kanan sambil menitikkan air mata, hidup tukang batagor!). Setelah mobil saya terserempet, saya lalu memberhentikan mobil atm untuk saya ajak berbicara. Awalnya saya sudah murka, rencananya saya akan pura-pura pincang sambil memegang kepala biar keliatannya luka parah dan saya akan menuntut si supir untuk membayar mahal. Namun niat tersebut saya urungkan, setelah melihat ada seorang polisi keluar dari mobil sambil membawa senapan. Saya sudah membayangkan apa yang akan terjadi jika saya tetap menjalankan rencana saya, ini ilustrasinya...

Saya : “Mas, gimana ini? Bisa nyetir gak??! Mobil saya lecet parah, saya juga luka-luka!!”
Supir : “Maaf mas, saya bener-bener gak sengaja, maaf mas, jangan tuntut saya!!!”
Saya : “Gak bisa, pokoknya mas harus tanggung jawab! Saya minta ganti rugi 10 juta!!! 5 juta untuk biaya servis mobil, 3 juta untuk biaya pengobatan dan sisanya mau saya buat beli CD terbarunya Kangen Band plus nonton konsernya!”
Supir : “Tapi mas, uang segitu dari mana? Saya ini Cuma supir biasa...”
Saya : “Ah! Pokoknya saya gak mau tau! Anda harus...”
Polisi : “DOOOOOR!!!”

Dan saya akan tersungkur di tanah, dengan mata melotot dan mulut menganga beserta belatung yang keluar dari mulut. Jika di konflik terorisme Kenya yang tewas ada ‘Janda Putih’ yang terkenal itu, saya tidak mau menjadi ‘Bujangan Putih’.
Dan setelah itu, supir atm memutuskan untuk merundingkannya di pos polisi terdekat untuk mencari jalan keluar terbaik. Dan setelah berunding, akhirnya disepakati bahwa si mobil atm tidak perlu ganti rugi, mengingat di situ juga ada faktor keteledoran saya dan karena muka si supir yang begitu memelasnya bagaikan anak kucing gak dapet takjil, saya juga tidak tega. Saya putuskan tidak usahlah menuntut, biar saya yang bertanggung jawab kepada bapak saya. Karena saya yakin bapak saya sangat pengertian. Dan setelah saya pulang, bicara dengan bapak saya, saya disuruh tidur di luar pagar selama 2 minggu. Pengertian kan?
Jadi, pelajaran apa yang bisa saya dapat? Yang pertama kita harus selalu berhati-hati di jalan. Dan kedua, jika kita memakai barang yang bukan milik kita, selalu berpegang teguh pada prinsip kita sedang membawa resiko, karena dengan demikian kita akan bisa menjaga barang tersebut dengan baik agar resiko tersebut tidak berubah menjadi bahaya.
-Trust because you’re willing to accept the risk, not because it’s safe or certain-

2. Sekitar satu minggu yang lalu, seharusnya adalah jadwal ujian kerja praktek saya. Dimana segala hal sudah saya persiapkan dengan matang. Presentasi sudah siap, saya sudah belajar, ruang ujian sudah saya pesan, semuanya menurut saya sudah siap. Namun, ternyata persiapan yang matang itu masih kalah dengan yang namanya momentum, ya momentum. Sehari sebelum hari ujian tiba, saya mendapat momen tak terduga. Dosen penguji saya mengabarkan bahwa beliau mendadak tidak bisa menguji saat hari-H dikarenakan saat hari-H ada gathering mendadak penggemar SNSD chapter Blora, haha maksudnya ada urusan mendadak ke Blora. Seketika saat mendapat kabar itu, rasanya bagaikan disengat lebah, tapi di bagian anus yang paling dalam. Bisa dibayangkan? Tepat! Itulah rasanya mendadak dibatalkan. Sempat saya bergerutu di dalam hati, sial sekali saya, saya sudah mempersiapkan sematang mungkin, dosennya malah membatalkan seenak atas alis bawah rambut (kalo saya bilang seenak jidat, kesannya sarkas, hehe). Rasanya saya jadi malas beraktivitas, di rumah saya jadi seperti orang linglung. Saking linglungnya, saat saya menonton ‘Malam Minggu Miko’ di sabtu malam, saya baru tertawa senin malamnya, 2 hari kemudian...
Tapi, setelah saya pikir baik-baik, dan beberapa masukan dari kawan-kawan. Bahwa, mungkin memang ini yang terbaik, saya menyimpulkan bahwa Allah mengingatkan saya, jangan sombong, saya terlalu percaya diri mengikrarkan diri bahwa saya siap, namun Allah maha tahu, saya belum siap, saya butuh persiapan lebih, untuk lebih siap.
Pelajaran yang bisa saya ambil, pertama adalah bahwa perencanaan yang matang ternyata masih bisa dikalahkan oleh sesuatu yang disebut momentum. Dalam hal ini, persiapan saya dikalahkan oleh momentum bahwa saya harus lebih mempersiapkan lagi. Kedua, bahwa Allah lebih tau kita sekalipun kita merasa kita yang paling tau diri kita, ini penting agar kita tidak terlalu ‘jemawa’. Dan yang terpenting, ternyata kita tidak selamanya bisa mendapat apa yang kita inginkan, karena sebenarnya yang kita inginkan itu belum tentu yang kita butuhkan. Mengutip kuotasi Mick Jagger dari lagunya The Rolling Stones :
-You can’t always get what you want, but if you try, sometimes you just might find you get what you need-

3. Kejadian kali ini, yang paling banyak mengubah pandangan saya tentang hidup. Kejadian yang saya alami ini, memperingatkan saya, mengajari saya tentang ‘sesuatu’ yang selama ini tidak pernah saya sadari. Kejadian ini mengingatkan saya bahwa selama ini ternyata saya tidak sehebat yang saya kira...
Saya pikir saya sudah mengerti, ternyata saya belum bisa menghargai. Mengerti dan menghargai itu menurut saya harus bisa dipisahkan koridornya. Mengerti itu tau dan bisa mengambil sikap, tapi menghargai itu tidak hanya tau dan bisa ‘MENGAMBIL’ sikap, namun tau dan bisa ‘MENGUBAH’ sikap. Karena kata dasar menghargai adalah ‘harga’ dimana harga sesuatu yang bisa berubah-ubah. Berarti menghargai adalah merubah sikap menjadi yang paling pas agar seseorang mau ‘MEMBELINYA’... :)))
Saya pikir saya sudah dewasa, ternyata dewasa saya sudah kadaluarsa. Dewasa kok bisa kadaluarsa? Ya bisa, orang lain menilai segala sikap kita ini sudah dewasa, ternyata orang lain tidak hanya menilai. Ingat, seorang guru ketika menilai, berarti dia tahu salah benarnya, pun dengan orang lain yang menilai kita, mereka tahu salah benarnya kita, secara tidak sadar mereka pun belajar, dan seiring berlalunya waktu, tumbuh kebih dewasa dari kita. Kedewasaan kita pun kadaluarsa. Dan saya harus terus belajar dari penilaian orang lain, kemudian saya bisa ‘meremidi’ kedewasaan saya... :)))
Saya pikir sayalah yang ‘TERBAIK’, ternyata sayalah yang ‘TERBALIK’. Ya, selama ini saya terbalik menilai, saya menganggap saya yang terbaik, namun di saat kita menganggap kitalah yang terbaik, itu hanyalah penghakiman sesaat bahwa ternyata kita ini masih seorang yang buruk. Seharusnya saat saya sudah melakukan sesuatu yang baik, saya harusnya mendeklarasikan bahwa sayalah, yang terburuk, agar saya bisa terus belajar dan belajar, untuk benar-benar menjadi yang terbaik... :)))
Intinya, ternyata saya ini belum sebaik apa yang saya kira, masih banyak celah, saya mungkin selama ini egois, dan saya masih harus banyak belajar. Bukan untuk menjadi yang ‘TERBAIK;, namun cukup untuk menjadi ‘LEBIH BAIK’. Karena saya takut menjadi orang egois, itu adalah mimpi buruk seperti kata penyair Oscar Wilde :
-Selfish persons are incapable of loving others, but they are not capable of loving themselves either-

Sekian dulu ya dari saya, maaf jika (mungkin) banyak yang tidak sesuai dengan pemikiran anda. Tak masalah, semua bebas berekspresi kan? Sudah dulu ya, karena saya sudah ditunggu tetangga sebelah nih, diajakin main barbie, karena kemarin saya baru saja membeli koleksi barbie baru, Barbie Keramas, lumayan hot dan serem, gak sabar pengen maininnya...

Oh iya, terima kasih kepada seseorang :)

1 komentar: