Rabu, 22 Mei 2013

Belajar dari Hidup

Sebelumnya harap mampir di http://wordsdontslowmedown.tumblr.com/
Pembaca yang bijak, menghargai pesan-pesan, hehe

Selamat datang dunia, lama ya tidak menjumpai tulisan saya? Haha, wajarlah, belakangan ini carut marut kesibukan anak perkuliahan yang kata orang 'menyiksa' mulai saya rasakan 'cipratannya'. Nyiprat kesana kemari tak karuan arahnya, dari rambut sampai ujung kaki semua bereaksi, Alhamdulillah yang lain masih mampu mengiringi, syukur.....

Lalu, kalau sudah lama vakum, apa yang pantas saya jadikan bahan untuk saya bagi ke teman-teman, ya minimal mampu memberi first impression bagi para pembaca yang baru mengenal saya.

.....

Akhirnya, saya putuskan saja untuk berbagi segelintir pelajaran hidup yang saya dapatkan saat saya inhal menulis. Segelintir pelajaran yang saya rangkum dari kejadian yang saya temui, alami, maupun mimpi. Yah, kedengarannya seperti sok mengedukasi, sok wiseman, ya silahkan. point of view tiap orang berbeda, berbeda pula saya. Jadi anggap saya cuma ingin berbagi, jangan berekspektasi :D

.....

Orang bijak berdiri di atas orang jujur
Banyak yang bilang orang jujur itu mujur, tapi tidak jarang orang jujur juga bisa hancur. Jujur merupakan elegi, kadang sulit untuk bersinergi. Menurut saya dengan menjadi orang bijak, kita bisa berlaku jujur dengan padanan yang pas, sehingga kita akan selalu mujur, tidak hancur. Bijak itu mahal harganya.

.....

Zaman itu berubah, yang diam akan punah
Saya kira anda lebih bisa memaknai poin kedua ini. Halo kawan, sekarang ini era globalisasi, era yang menuntut otak bertindak 1000x lebih cepat dari otot. Jika kita terus keukeuh dengan idealisme radikal kita, yang tentu anda tahu, radikal berarti sayap kiri, kiri identik dengan 'bukan', 'bukan' berarti 'tidak', dan 'tidak' berarti sebuah penolakan. Penolakan akan perubahan, ya tentu saja lama-lama akan punah, tinggal nama, ah bahkan tinggal ingatan barangkali. Sekarang ini dunia lebih menghargai orang-orang yang Avant Garde, tak ada tempat untuk orang yang tidak mau menaiki rakit untuk ke hilir kemajuan, jadi ya sudahlah.....

.....

Saya putuskan, saya senang dengan segala kritikan
-I am thankful for every laughter, except when milk comes out of my nose-
Sebuah kuotasi dari Eyang Woody Allen yang sekarang ini harus saya paksa agar bisa 'saya banget'. Intinya, saya selalu senang dengan orang yang mengkritik dan mengejek saya, bagi saya itu membangun, saya hanya akan menolaknya jika suatu saat susu keluar dari hidung saya, yang sepertinya hampir tidak mungkin.

Jadi apa intinya? Hahaha, begini saja, saya hanya akan mencoba memberi manifesto untuk kita semua, bahwa mari mencoba mengambil setiap pelajaran dari kejadian yang kita alami. Karena hidup ini hanya sekali, sekali lagi, garisbawahi kata 'sekali'. Sekali berarti, sekali kita mengalami hal buruk, jangan sampai terulang kembali. Untuk itulah belajar dari hidup itu penting.

1 komentar:

  1. salam kenal outbound di malang, semoga sukses

    http://www.nolimitadventure.com/

    BalasHapus