Ngopi Itu Indah

Anda pasti tahu kan foto siapa di atas? Ya benar, Penelope Cruz. Lantas apa hubungan Penelope Cruz dengan tulisan saya? Sebenarnya tidak ada sama sekali kok, saya juga tidak tahu, tiba-tiba saja saya lagi pengen memasang fotonya, hehe.

Oke-oke, langsung saja masuk ke tulisan saya.....

Semenjak kuliah ini saya jadi mempunyai kebiasaan baru, yaitu mengupil sambil kaki di atas dan memandangi foto Arumi Bachsin sedang narik odong-odong, eh salah maksudnya saya mempunyai kegemaran ngopi dan ngobrol bersama teman-teman saya, Padmanaba 65. Entah itu ngopi tugas, ngopi catetan, ngopi dharsono, ngopi andaresta, saya suka semuanya. Dan tempat biasanya kami menghabiskan waktu malam kami adalah di Kedai Kopi Obey Malam (baca : manut nite)di kawasan Gejayan ke barat. Yah, walaupun saya sebenarnya tidak bisa dibilang ngopi, karena saya lebih banyak minum Aura Kasih (baca : susu) daripada kopi, tapi tetap saja nama kegiatannya ngopi, karena mayoritas teman saya meminum kopi, namun ada juga sebagian yang meminum air rendaman bangkai tikus.
Dan frekuensi saya melakukan kegiatan ngopi ini pun sangat sering, bisa sampai seminggu 2X dan bisa dari jam 7 sampai manut tutup pukul 1 dini hari, bahkan pernah waktu itu saya dan teman-teman saya dikunci dari luar karena dikira warung sudah tutup, kami pun nangis bersimbah buyut, maksudnya bersimbah air mata. Manut memang tempat yang sangat cozy untuk nongkrong, karena memang tempatnya yang representatif dan memberi nuansa klasik, sehingga membuat siapapun pengunjung yang datang ingin belama-lama di sana (karena memang kebanyakan pengunjung gak punya rumah, hehe), varian menunya pun cukup lengkap, di samping segala macam jenis kopi dan susu, di manut juga menyediakan makanan dan minuman lain seperti teh, jahe, gorengan, mi instan, bahkan saking terlalu lengkapnya, nasi tim kadal, gudeg coro, jus mur baut, kripik tengu pun pernah dsajikan di sana. Pokoknya untuk saat ini, Manut is the best place i've ever found to spend my entirely night for.
Topik obrolan yang kami perbincangkan pun sangat beragam, kami sering memberi nama kegiatan ngobrol ini dengan OBAMA (Obrolan Malam Anak Manut). Mulai dari topik-topik ringan seperti memori masa SMA, organisasi, ngevent, kebandelan kami, cinta, laura, dll, sampai yang berat-berat seperti politik, NII, freemason, game, apakah sebenarnya laura basuki itu menyukai kami atau tidak, apakah Zumi Zola itu homo, ke mana Arumi Bachsin minggat, kenapa Dian Sastro gak doyan sate usus sampai yang sangat berat seperti ikan paus, truk, baja beton, dll.
Saya sangat suka momen di mana saya bisa bercengkerama dengan teman-teman lama saya, kalau sudah seperti ini rasanya seperti men-trigger kembali memori indah semasa SMA saya bersama Padmanaba. Saya ingin kegiatan ini terus ada bahkan sampai saya tua nanti, sampai kedai manut mungkin sudah diakuisisi oleh Starbucks. Karena sebenarnya esensi dari semua semua ini bukan hanyak terletak pada bercangkir-cangkir kopi yang bisa kami nikmati, melainkan pada bercangkir-cangkir ide brilian dan kenangan indah yang bisa kami bagi bersama :)

Special Thanks to Manut Nite Dringking Squad Padmanaba 65 :
Dwian 'Encer' Kusuma, Jono Terbakar, PE Gaskins Catyanadika, Prayogo Afang, Arya Pradana, Girindra 'Boy', Widyo 'Nixsaw' Nurpatwikanto, Aditya Wicaksana, Wahyu 'Peyem' Sejati, Guntur Bagaskoro, Yanuar 'TGY' Ridho, Dimas 'Ompong' Kusuma, Iwan 'Patro' Widyarto, Raditia Noverdi, Arasy Amri. Tanpa kalian saya bukan apa-apa, ayo bro kita bikin kaos dan foto bersama, haha!

dan spesial terima kasih saya ucapkan kepada Eko Kodok/Eko Chodox. Terima Kasih bung, berkat anda Manut jadi lebih berwarna.