Senin, 05 Desember 2011

Merusak Dawn


KALAU NONTON BERDUA PASTI ASYIK



Beberapa waktu yang lalu, saya diajak pacar saya menonton film yang sedang booming di kalangan anak muda, ‘Breaking Dawn’. Saya memang seorang maniak film, sampai-sampai muka saya sudah sebelas duabelas dengan layar bioskop, namun untuk film Breaking Dawn ini, sebenarnya saya tidak suka, pun dengan pacar saya, sebenarnya dia juga tidak suka. Loh tidak suka tapi kok nonton? Alasan pacar saya sederhana :
“Kan udah terlanjur ngikutin dari film pertama, ya sekalian lah.”
Klise....

Okelah, sebagai seorang pacar Padmanaba (karena saya sekolah di SMA 3, jadi saya bukan pacar Teladan), saya pun dengan senang hati plus ampela menerima ajakan tersebut. Kami memutuskan untuk menonton di XXI siang hari sepulang kuliah (niat awal sebenarnya kami ingin menonton saat kuliah, tapi tidak bisa). Sesampainya di XXI kami langsung menari sambil menyanyi, salah maksudnya langsung masuk ke gedung bioskop untuk menuju loket dan membeli tiket, namun ternyata kami harus mengantri dulu, dikarenakan animo masyarakat yang ternyata juga bergairah untuk menonton film ini. Saya coba bertanya kepada salah satu pengantri mengapa rela mengantri hanya untuk menonton film ini, dan dia menjawab :
“Sebenarnya saya juga ndak suka mas sama filmnya.”
Saya bingung, “Loh, ndak suka kok nonton mbak?”
Mbaknya langsung menjawab, “Kan udah terlanjur ngikutin dari film pertama, ya sekalian lah mas.”
Seketika itu juga saya langsung dapat menarik kesimpulan bahwa semua pengantri yang ada di bioskop ini adalah keluarga besar pacar saya yang mungkin terpisah sekian lama, mungkin.....

Setelah kurang lebih setengah jam kami mengantri, akhirnya tiba giliran kami untuk membeli tiket. Pacar saya langsung bilang :
“Mbak mau nonton.....”
Belum selesai pacar saya selesai berbicara, mbak penjaganya langsung menimpali :
“Sudah tahu saya mbak, pasti mau nonton Breaking Dawn kan mbak?”
“Loh, mbaknya kok tahu?”
“Iya dong, soalnya muka mbaknya mirip banget sama Bella Swan.”
Wow, keren sekali ini mbaknya seperti punya indra keenam! Langsung saja seketika itu mulut saya bereaksi :
“Mbak, saya juga mau nonton Breaking Dawn loh.”
Mbaknya menjawab :
“Sudah tahu kok mas, keliatan kalo mas sukanya minum darah.”
Andai saja di sebelah saya saat itu ada golok berukuran raksasa akan langsung saya angkat dan hujamkan. Tapi bukan ke mbaknya, cukup ke jendela pintu keluar dan saya akan berlari keluar sambil berteriak “TUHAN! TUNJUKKANLAH AKU MAKHLUK YANG LEBIH HINA DARI DIRIKU!”. Pacar saya santai saja menanggapi hal ini, dia langsung menghampiri saya dan menenangkan saya dengan berkata bahwa apapun keadaannya saya ini tetap makhluk Tuhan paling tampan. Saya pun menjadi gembira kembali. Namun diketahui tepat 24 jam setelah pacar saya mengucapkan hal itu dia langsung diare.

Lanjut, setelah resmi mendapatkan tiket di seat E8 dan E9, yang menurut kami tempat yang sangat nyaman, karena berlokasi di pinggir tangga, sehingga kami bisa selalu siap siaga untuk lari apabila sewaktu-waktu vampirnya keluar dari layar bioskop, alasan yang cukup layak untuk dikategorikan kampungan. Namun karena ternyata film baru diputar sekitar setengah jam lagi, kami memutuskan untuk membeli snack dulu di swalayan depan XXI, maklum, dompet kami belum cukup siap untuk sekedar menyambangi cafe di XXI. Kami pergi membeli beberapa snack di toko ‘GIANT’ kemudian kami lanjut ke toko ‘SUNEO’, ‘SHIZUKA’, ‘NOBITA’ dan terakhir di toko ‘DORAEMON’. Rencananya kami juga ingin sekalian mampir ke toko ‘DEKISUGI’, tapi dibatalkan oleh pacar saya yang dengan bijak ingin menjaga perasaan saya yang pasti akan sangat terpukul mengetahui bahwa Dekisugi jauh lebih tampan dan berwibawa daripada saya sekalipun dia hanyalah tokoh kartun fiktif kelas 4 SD.

Setelah membeli beberapa snack dan disembunyikan di dalam tas saya, kami lalu kembali ke bioskop. Kebetulan, sesampainya di sana, teater tempat kami menonton sudah dibuka. Kami langsung masuk. Di dalam ternyata masih sepi, momen ini kami manfaatkan semaksimal mungkin untuk melampiaskan hasrat ke-alay-an kami, foto-foto. Mumpung masih sepi, kami berfoto dengan berbagai pose, ngangkang di atas kursi, berdiri dengan satu kaki, meraba-raba layar bioskop, dan masih banyak lagi. Dan akhirnya, film dimulai. Jujur, bagi saya saat-saat pertama film mulai diputar adalah saat yang paling menegangkan. Saya selalu takut setiap kali membayangkannya. Takut saat opening film, tiba-tiba kursi yang saya duduki melayang dan saya tersedot ke dalam film, saya begitu takut. Lain cerita apabila opening filmnya langsung adegan ciuman, tersedot pun saya ikhlas.

Film dimulai, awal-awal sudah ada adegan ciuman. Oke, tidak masalah, mungkin sutradaranya ingin memberikan konsep yang berbeda. Beberapa menit sesudahnya, adegan ciuman lagi. Oke oke, mungkin ini permintaan si produser agar film lebih mengena. Beberapa menit lagi yang muncul hanya adegan bermesraan. Bagus pikir saya, tanpa ciuman. Setelah itu, CIUMAN! Oke oke oke, mungkin sutradaranya berpikir kemesraan tanpa ciuman belumlah lengkap, tak masalah. CIUMAN LAGI. Sepertinya sutradara ini sewaktu kuliah ilmu perfilman, satu-satunya mata kuliah yang mendapat nilai A adalah pendidikan ciuman, tak apalah, saya bisa apresiasi itu. CIUMAN LAGI..... Okeeee, think positively, mungkin dulu sang sutradara sewaktu kuliah perfilman adalah co. asisten praktikum Penerapan Ciuman, apalah arti ilmu jika tidak diterapkan, benar kan? Bisa ditoleransi. Namun jika setelah ini adegan yang muncul adalah ciuman, pembelaan saya sudah habis, langsung akan saya laporkan ke juri IMB, TITI CIUMAN. Ternyata doa saya terkabul. Adegan ciuman sudah tidak muncul, akhirnya saya dapat menangkap jalan ceritanya. Ternyata Bella Swan menikah dengan si vampir, Tamtomo (maaf nama saya samarkan, saya tidak biasa menyebut nama lelaki yang namanya lebih bagus dari saya, apalagi ini vampir). Si manusia serigala, Subandrio (maaf, lagi-lagi saya tidak bisa menyebut nama asli) cemburu, namun dengan jantan dapat menerima kenyataan. Subandrio tentu dapat menjadi contoh bagi manusia setengah hewan yang lain, seperti manusia tengu, manusia coro, dan manusia kebo. Tamtomo dan Bella kemudian berbulan madu. Saat berbulan madu inilah adegan ciuman kembali muncul, oke-oke muncul sekali setalah lama tidak terlihat itu wajar. Setelah itu mereka bercinta, seperti layaknya pasangan lain, oke oke, no problem. Padahal sebenarnya saya kasihan dengan si Bella, Tamtomo terlalu kuat sehingga menyakiti Bella (njuk ngopo bercinta nek ngono!). Tapi ternyata mereka tidak peduli, esok harinya mereka bercinta lagi, lusa mereka bercinta lagi, tiap hari mereka bercinta lagi. Film yang absurd, mengingat hari-hari mereka hanya diisi dengan bercinta, habis mandi bercinta, habis tidur bercinta, mau tidur bercinta, mau makan bercinta, mau eek bercinta, mau cerai sepertinya mereka pun juga bercinta. Dan satu lagi kesimpulan yang bisa saya dapatkan, sutradara film ini ternyata mesum. Dan akhirnya Bella hamil dan melahirkan bayi perempuan setengah vampir setengah manusia, yang ternyata adalah jodoh dari Subandrio. Dan kelak jika mereka menikah, anaknya menjadi setengah manusia, seperempat vampir dan seperempat serigala (benar kan penjumlahannya?). Saya tidak tahu, apa yang akan muncul jika anak mereka punya anak lagi.
Dan film pun berakhir dengan Bella berubah menjadi vampir. ????? Kok etekewer sekali ini filmnya? Adegannya Cuma bercinta dan bercinta! Kalau Cuma melihat orang bercinta, tak perlu menghabiskan uang 20000! Dengan 5000 pun saya bisa ke warnet terus download videonya! (Ups, terbongkar). Sumpah, film ini terlihat begitu aneh bagi saya. Tapi ya sudahlah, tidak apa-apa, setidaknya saya bisa belajar satu hal yang sangat berharga dan berguna bagi kita : Jangan pernah coba-coba kawin dengan vampir, sakit.

Dan ternyata sihir Breaking Down begitu ampuh, sampai beragam respon yang muncul dati orang-orang yang tertegun saat hanya melihat adegan si pemeran bercinta pun beragam :
“Aaaw, romantis....”
“Idiih, sakiiit.....”
“Kasiaaaan.....”
“Gantengnya.....”
“Cooooool....”
Sampai ekspresi yang di luar batas kewajaran pun muncul :
“Asemiiik!”
“GOOOL!!!”
“Garudaaa, di dadakuuu!!!”
“Heh, ra ngawur dab le nyium! Ngejak gelut po piye?!!!”

Haha, tidak apalah. Kembali lagi, ini semua masalah selera masing-masing. Tidak ada yang salah dan benar dalam hal menonton film ini. Jangan jadikan tulisan saya ini pengaruh persuasif yang menggoyahkan prinsip anda untuk menonton film ini. Saran saya, menontonlah dengan pacar anda. Karena film sejelek apapun, pasti akan terlihat hebat jika anda tonton bersama pacar anda.

INFO : Saya sudah punya film Breaking Dawn Part. 2, dengan judul ‘Percintaan Terlarang Serigala Dengan Vampir’, baru saja saya unduh dari Animal Planet. Yang berminat silahkan hubungi saya. Terima Kasih.

VIVA AGUNG HERCULES!

2 komentar: